Bapak Pendidikan Nasional Indonesia

Senin, 19 Mei 2025 21:47 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Ki Hajar Dewantara
Iklan

Ki Hajar Dewantara adalah pelopor pendidikan Indonesia dan pendiri Taman Siswa, dikenal dengan semboyan "Ing ngarsa sung tuladha."

Ki Hadjar Dewantara, seorang pahlawan nasional yang lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, merupakan tokoh penting dalam sejarah pendidikan Indonesia. Lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Berasal dari keluarga bangsawan, ia memilih untuk melepaskan gelar kebangsawanan agar dapat hidup lebih dekat dengan rakyat yang ia perjuangkan. 

Sejak muda, Ki Hajar Dewantara aktif dalam dunia politik dan sosial. Ia sempat bergabung dengan organisasi Boedi Oetomo, lalu bersama Douwes Dekker dan Dr. Tjipto Mangunkusumo mendirikan Indische Partij, yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia melalui jalur politik. Salah satu karya tulisnya yang terkenal, "Seandainya Aku Seorang Belanda", mengkritik tajam kebijakan kolonial hingga membuatnya diasingkan ke Belanda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masa pengasingan di Belanda dimanfaatkan Ki Hajar Dewantara untuk memperdalam ilmu di bidang pendidikan dan pengajaran. Di sana, ia berhasil meraih Europeesche Akte, sebuah ijazah pendidikan bergengsi. Setelah kembali ke tanah air pada tahun 1918, ia mengalihkan fokusnya untuk membangun pendidikan sebagai sarana perjuangan menuju kemerdekaan bangsa.

Perjuangan Ki Hajar Dewantara akhirnya membuahkan hasil. Setelah Indonesia merdeka, ia dipercaya menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan dalam kabinet pertama Republik Indonesia. Sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya, pemerintah menetapkan tanggal lahirnya, 2 Mei, sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Kisah hidup Ki Hajar Dewantara menunjukkan bahwa sebuah perubahan besar dapat lahir dari keyakinan yang tampak sederhana: bahwa setiap individu memiliki hak untuk memperoleh pendidikan dan berkembang. Gagasan-gagasannya terus menjadi sumber inspirasi bagi bangsa Indonesia dalam membangun masa depan yang lebih baik melalui dunia pendidikan.

Ki Hajar Dewantara wafat pada 26 April 1959 di Yogyakarta. Meski telah tiada, semangat dan perjuangannya tetap hidup. Ia mengajarkan bahwa pendidikan bukan sekadar tentang membaca dan menulis, melainkan tentang membangun karakter, membebaskan pikiran, dan membentuk manusia yang merdeka lahir dan batin.

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Bapak Pendidikan Nasional Indonesia

Senin, 19 Mei 2025 21:47 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler